Pentingnya Manikin atau Boneka phantom

Manikin/ Boneka phantom adalah alat peraga untuk pengetahuan tentang anatomi/faal tubuh yang digunakan oleh siswa-siswi sekolah kebidanan atau kedokteran bahkan keperawatan dalam menangani pasien. Boneka phantom pada umumnya terbuat dari bahan silikon, karet, atau fiber sehingga mirip dengan tubuh manusia. Adanya boneka phantom menjawab solusi tentang larangan penggunaan manusia untuk praktikum langsung.

Dokter dan perawat memerlukan alat bantu medis untuk memenuhi kebutuhan pendidik di berbagai daerah klinis. Dengan simulator / manikin (boneka phantom) maka tugas pelatih, courseware, dan petugas kesehatan lainnya dapat menjalankan paktik dengan bantuan media tersebut sehingga implementasinya bisa terserap lebih cepat dan efektif.

Selain itu manikin juga dapat difungsikan untuk melakukan uji kompetensi tenaga kesehatan. Dengan hal tersebut maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM dibidang kesehatan. Sesuai dengan Lokakarya Nasional Pengembangan Tenaga Kesehatan 2012 yang menyimpulkan bahwa melalui uji kompetensi maka kualitas SDM dapat ditingkatkan.
Peningkatan SDM dilakukan dibeberapa prodi kesehatan, khususnya prodi keperawatan. Karena menurut dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS, Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kemkes pada temu media di Jakarta mengemukakan bahwa perawat di Indonesia jumlahnya paling banyak bila dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya, sehingga perannya menjadi penentu dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan baik di Puskesmas maupun di rumah sakit.
Di era globalisasi dampaknya sangat besar, karena itu para perawat harus dapat bersaing secara profesional. Hal itu bisa dicapai, bila para perawat terus meningkatkan profesionalisme melalui pendidikan dan pelatihan, ujar Dirjen BUK.